Sebuah portal online yang menyediakan berita, terbaru tentang musik yang tidak melulu begitu saja. Musik yang jujur, idealis, independen, dan berani. Serta liputan kehidupan musisi di luar hingar bingar panggung yang menarik untuk disimak.
Friday, 14 March 2014
Max Cavalera Tentang Buku Biografinya, "My Bloody Roots"
Sebelum Soulfly menggelar konser di Southampton, Inggris beberapa waktu yang lalu. Max Cavalera (Soulfly, Cavalera Conspiracy, Killer Be Killed, Sepultura) diwawancarai oleh Metal Wani dan menyinggung tentang otobiografinya "My Bloody Roots: From Sepultura To Soulfly And Beyond" yang akan dilepas pada 15 April melalui Jawbone Press.
Pernyataan resmi otobiografi tersebut bebrbunyi, "My Bloody Roots adalah kisah nyata seorang dedengkot metal yang disegani dan telah mendirikan 2 band thrash metal berbahaya dalam scene metal, Sepultura dan Soulfly. Jauh, jauh lebih dari sekedar kisah lain dari band rock n roll, itu adalah kisah patah hati, kehilangan dan pada akhirnya, kemenangan. Di dalamnya, Cavalera menawarkan kisah gigih jerih payah kehidupan tumbuh dalam kesulitan di Brasil, sebuah negara yang sebelumnya tidak dikenal untuk thrash metal dan kesuksesan multi-platinum penjualan album, melawan segala rintangan, band yang ia dirikan dengan saudaranya, Igor Cavalera yaitu Sepultura, kemudian untuk pertama kalinya, ia mengungkapkan cerita lengkap di balik perpecahan Sepultura kemudian setelah itu ia tidak berbicara kepada saudaranya selama bertahun-tahun. Dan pembentukan band-nya Soulfly, salah satu band metal paling kritis dan sukses secara komersial dari dua dekade terakhir. Dia juga menceritakan secara detail dampak buruk dari kematian ayahnya, anak tiri, dan cucu. Ditambah perjuangannya untuk lepas dari ketergantungan obat-obatan dan alkohol, dan akhirnya reuni dengan Igor Cavalera di Cavalera Conspirasy. Max Cavalera memiliki cerita yang unik dan luar biasa untuk diceritakan, dan 'My Bloody Roots' adalah otobiografi yang tidak seperti yang lain. Ini adalah bacaan penting bagi semua penggemar metal".
Pada wawancara sebelumnya dengan media Swedia Metalshrine, Max Cavalera ditanya seputar apa yang membuat dia menulis otobiografinya ini.
Dia menajawab, "Yah, itu adalah sebuah ide yang datang entah dari mana, sebenarnya". "Saya pikir itu adalah waktu yang tepat untuk itu karena apa yang terjadi dengan Rock And Roll Hall Of Fame. Notebook yang saya gunakan dulu untuk menulis Sepultura pertama kalinya, yaitu buku sekolah kita sumbangkan ke Rock And Roll Hall Of Fame di Cleveland dan itu dipajangkan bersama-sama dengan gitar serta benda lain milik legenda metal Dimebag Darrel (Pantera). Saya pikir itulah yang sekarang telah memunculkan ide untuk menjadikannya sebuah buku. Saya tumbuh dari menjadi seorang anak di Brasil untuk menjadi bagian dari Rock And Roll Hall Of Fame. Itu adalah perjalanan yang besar, tapi kau benar. Ada lebih banyak yang harus dilakukan dan cerita akan terus berlanjut selama bertahun-tahun, tapi kita merasa bahwa ini saatnya menceritakan kisah itu sekarang dan kami memiliki Joel McIver, dia adalah seorang penulis yang sangat baik. Ia mendatangi kami dan menawarkan untuk menulis buku bagi kami. Kami melihat apa yang telah dilakukannya dengan kemampuan menulisnya. saya membaca buku Metallica karangannya, buku Randy Rhoads dan Motorhead. Saya benar-benar menyukai bagaimana Joel menulis.Kami mulai mengerjakan dan mengakhiri membuat buku di Brazil dan akan dirilis di seluruh dunia pada 2014. Ini adalah buku keren yang berisi cerita cerita keren dan banyak orang-orang hebat yang terlibat didalamnya. Dave Grohl (Foo Fighters) menulis sebuah pengantar yang menakjubkan. Saya 44 tahun dan mari kita lihat apa yang akan terjadi mulai dari sekarang".
Mengenai apakah ia duduk dengan Joel dan apakah wawancara dilakukan sebagian besar melalui telepon atau Skype , Max mengatakan : "Kami melakukan sebagian besar melalui telepon , tapi aku duduk dengan Joel dua kali. Ketika kami sedang melakukan tur, tapi dia datang di dua pertunjukan dan kami duduk bersama sepanjang hari dan kami berbicara banyak. Tapi kebanyakan wawancara dilakukan melalui telepon. Satu setengah jam dia menelepon, tiga kali dalam seminggu . Itu mengerikan dan saya tidak berharap untuk mereka. Itu seperti "oh tidak, ada panggilan telepon dARI Joel" dan saya mencoba mengingat kembali apa yang pernah terjadi selama bertahun-tahun hanya dalam sebuah wawancara ditelepon, ini seperti sebuah sesi terapi psikologi".
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment