Breaking News

Saturday 5 July 2014

Cerita dan Review Nonton Metallica Through The Never 3D


Selamat sore metal militia dimana pun kalian berada yang sedang membaca blog ini. Saya ingin berbagi review film-film yang bertema musik. Pada kesempatan kali ini saya mau mereview film Metallica Through The Never 3D yang ditayangkan bulan September tahun lalu. Mungkin saya pernah bercerita sedikit tentang review filmnya di facebook saya dulu tapi kali ini saya juga ingin bercerita pengalaman nonton bioskop yang cukup aneh. Baiklah mulai dari tanggal 9 September, tepat tanggal premier perilisan Metallica Through The Never 3D. Saya awalnya tahu dari twitter oleh beberapa teman saya (pada 8 September) bahwa besok (9 September) adalah premier Metallica Through The Never 3D. Tanpa pikir panjang saya memutuskan untuk menontonnya dan mengajak teman untuk nonton. Sayangnya saat itu teman-teman saya masih sibuk dengan sekolah dan bekerja karena memang saya ngajaknya siang hari jam 2. Terpaksa saya menonton sendirian lagipula saya juga sudah terbiasa pergi nonton ke bioskop sendirian (huks.. ketahuan jomblo) :P.

Sekitar jam 1 saya sampai di bioskop di salah satu mall di Solo, saya sengaja datang agak awal dari jadwal penayangan jam 2 untuk mengantisipasi antrian di loket. Tapi eng ing eng.. ternyata tidak ada antrian yang mengular panjang, langsung saja saya membeli tiket dan duduk menunggu di loby. Dari studio dibelakang saya, saya sayup mendengar lagu Enter Sandman'nya Metallica. Saya pikir 'oh, mungkin studio ini sedang muterin Metallica Through The Never 3D'. Dan selang beberapa menit keluar orang-orang (mungkin sekitar 10 orang) dengan kaos metal dari dalam studio, pertanda film sudah usai. Lalu ada pemberitahuan untuk memasuki studio tempat pemutaran Metallica Through The Never 3D. Saya beranjak dari kursi dan segera menuju studio. Saat itu saya merasa ke'aneh'an, pasalnya yang masuk studio hanya 3 orang, saya dan sepasang ayah-anak yang masih kecil. 'Ah, mungkin nanti masih ada banyak orang yang menyusul masuk', itu pikir saya dan ternyata tak ada orang lagi yang masuk nonton Metallica Through The Never 3D. Haha.. itu pertama kali saya nonton bioskop tapi penontonnya cuma 3 orang. Apa yang suka film non-mainstream macam ini sedikit peminatnya? atau sedikit orang yang maniak Metallica? entahlah, saya mencoba tenang dan menikmati saja pertunjukan filmnya.


Film diawali seorang anak muda bernama Trip yang diperankan Dane Deehan menuju stadium sambil mendengarkan lagu Metallica. Dia di stadium itu bekerja sebagai kru konser Metallica dan terlihat senang ketika bertemu langsung dengan Kirk, James, Lars, Robert. Pada awal konser dimulai dengan Metallica membawakan Creeping Death, Trip terpukau melihatnya keadaan dalam venue. Keasyikan Trip melihat konser dihentikan oleh salah seorang kru Metallica menyuruh Trip untuk pergi mencari sesuatu sambil dia memberika jerigen ke Trip. Saya kira Trip disuruh nyari bensin, haha saya kurang paham soalnya tidak ada subtitlenya. Trip segera meninggalkan stadium dan pergi mengendarai mobil. Di perempatan, mobil Trip ditabrak truk (kalau tidak salah ingat), lalu muncul orang aneh yang terlihat ingin menghabisi Trip. Dan seterusnya Trip seperti berpindah dimensi dunia, dimana segala hal fantasi terjadi didepan matanya. Film ini sambung menyambung antara Trip dengan perjalanan liarnya dan Metallica yang sedang konser tadi. Uniknya lagu-lagu Metallica yang dibawakan di konser mengiringi semua keseruan dan kegilaan yang dialami Trip.


Menurut saya film Metallica Through The Never 3D adalah film yang bagus meski tidak sesuai ekspektasi saya. Bagi sebagian orang itu terasa seperti sebuah film konser yang diselingi adegan Dean, tapi bagi saya itu seperti video klip panjang yang berdurasi 90 menit. Membosankan? tidak saya kira. Selama 90 menit itu kita terus dipertontonkan segala fantasi yang digambarkan lagu-lagu Metallica dengan aksi visual Trip. Ada pula scene yang membuat kita terkejut semisal patung dewi ala 'And Justice For All' yang tiba-tiba runtuh, mati listrik diatas panggung, satu orang kru terbakar yang histeris di panggung dan masih banyak lainnya. Efek 3D ini mungkin pembawa nilai plus karena berkatnya, kita serasa diajak menjadi penonton dalam konser Metallica atau orang yang berada di satu lokasi dengan Trip. Untuk nilai saya memberi 7 dari 10, sebuah film yang memang layak untuk disaksikan. Demikian cerita pengalaman saya nonton dan review Metallica Through The Never 3D. Dilain waktu saya akan membagikan cerita film/dokumenter bertema musik lainnya. Terima kasih :)

No comments:

Post a Comment

Designed By